Wilayah provinsi Sulawesi Selatan terdiri
atas daratan dan lautan. Daratan ada yang tinggi adapun yang rendah. Daratan
yang tinggi berupa pegunungan, sedang daratan yang rendah berupa dataran
rendah. Di kaki pegunungan di sekitar sungai terdapat tanah rendah yang disebut
lembah. Lembah yang dalam di antara tebing-tebing curam dinamakan ngarai.
Di Provinsi Sulawesi Selatan bagian utara
berupa pegunungan, puncak-puncak gunungnya, antara lain:
a)
Gunung kambuno dan Balease di kabupaten Luwu;
b)
Gunung Kabinturu di perbatasan kabupaten
Luwu, Mamuju dan sulteng;
c)
Gunung Telondokalondo dan Gandawinata di
perbatasan kabupaten Luwu, Tana Toraja dan Mamuju;
d)
Gunung Rantemario di perbatasan kabupaten
Luwu dan Enrekang;
e)
Gunung Tangkelemboke di perbatasan kabupaten
Luwu dan sulawesi Tenggara;
f)
Gunung Bambapuang di kabupaten Enrekang;
g)
Gunung Latimojong di perbatasan kabupaten
Luwu, Tana Toraja dan Sidenreng Rappang.
Sedangkan
di bagian selatan terdapat gunung Lompobatang di perbatasan kabupaten Bantaeng,
Gowa dan Sinjai, pegunungan kapur di kabupaten pangkep dan maros.
Dataran
rendah di provinsi Sulawesi Selatan terdapat di wilayah bagian selatan dan
pesisir pantai, seperti Maros, Pangkep, Barru, parepare, Pinrang, Polmas
(Polewali Mamasa), Majene, Mamuju, Ujungpandang, Gowa, Takalar, Jeneponto,
Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan lain-lain.
Di
sekitar gunung terdapat banyak mata air. Mata air itu mengalir menjadi sungai.
Sungai mengalir terus melalui lembah, ngarai, dan dataran rendah, kemudian
bermuara di laut.
Sungai di provinsi
Sulawesi Selatan, banyak menghasilkan batu dan pasir seperti sungai Jeneberang.
Di sungai juga hidup ikan air tawar, seperti ikan lele, gabus, mujahir, tawes,
masapi, dan belut. Ada sungai yang dibendung untuk pembangkit tenaga listrik
seperti Sungai Sadang, dan banyak yang dibendung untuk mengairi sawah
pertanian. Ada sungai yang terputus, airnya terjun ke jurang menjadi air
terjun, seperti di bantimurung, kabupaten maros, di manfaatkan sebagai objek
wisata.