Minggu, 29 Januari 2012


Kolonialisme telah merambah dunia ketiga (sebutan bagi negara di luar Eropa dan Timur Tengah) sejak berakhirnya perang dunia pertama. Keinginan bangsa Eropa untuk mengembangkan bisnis dan mengeksplorasi dunia membuat mereka sampai di tempat – tempat yang belum pernah mereka jumpai.

Di negeri itu mereka menemukan banyak sumber daya alam yang bisa diambil untuk memperkaya negara mereka.
Itulah wilayah Nusantara, negeri kaya sumber daya alam akhirnya menjadi tempat persinggahan para negara Eropa dengan maksud untuk menguasai sumber daya dan menjadi pemasukan bagi negaranya.

Wilayah Nusantara meliputi negara-negara semenajung Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Ditambah lagi dengan negara-negara anggota ASEAN seperti Malaysia dan Singapura. Pengunjung pertama Indonesia pada awalnya adalah Spanyol, kemudian datang Portugis, dan akhirnya Belanda. Hingga pasca perang dunia kedua barulah Jepang yang menginvasi Indonesia. Untuk lebih jelasnya inilah sejarahnya berdasarkan time-line yang menunjukkan proses maupun permulaannya.

Kolonialisasi Spanyol

Spanyol datang ke Indonesia (Nusantara) bermula pada tahun 1521 dengan pelayarannya dan merapat di Sulawesi Utara. Kemudian pada tahun 1960 Spanyol mendirikan pos – pos di Manado. Namun pada awal tahun 1600 , tepatnya 1617 – 1646 Spanyol diusir dari Minahasa (Sulawesi Utara). Dan akhirnya pada tahun 1692 Spanyol berhasil sepenuhnya diusir dari Sulawesi Utara.

Kolonialisasi Portugis

Kedatangan Portugis pertama kali di Nusantara pada tahun 1509, awalnya mereka (Portugis) tiba di Melaka. Dan pada tahun 1595, orang – orang Portugis mulai menarik mundur pasukannya dari Portugis seiring masuknya orang – orang Belanda dibawah komando De Houtman yang berniat memonopoli perdagangan di Indonesia. [Selengkapnya Kolonialisasi Portugis di Wikipedia]

Kolonisasi Belanda

Sejak awal tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, Belanda memanfaatkan perpecahan yang terjadi diantara kerajaan yang terpecah akibat runtuhnya kerajaan terbesar di Indonesia yakni Majapahit.

Kolonialisasi Belanda di Indonesia diperkirakan mencapai 350 tahun atau sepadan dengan 3 setengah abad. Namun dalam kolonialisasinya tidak mencakup seluruh wilayah di Indonesia, melainkan hanya wilayah yang berada di beberapa wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua saja. Contohnya saja Kerajaan Aceh yang senantiasa melakukan perlawanan untuk menolak pengaruh VOC di tanah Aceh.

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda (Indonesia) tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.

Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Mulai tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya – baik yang Belanda maupun yang Indonesia.

Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi. Dampak dari Politik Etis ini memberikan kesempatan bagi pribumi untuk mengenyam pendidikan, maka dari itu mereka yang mengenyam pendidikan mempunyai kekuatan untuk melawan. Namun karena kurangnya pendidikan Politik maka pada saat itu para cendikiawan hanya sebatas berargumen namun belum menunjukkan aksinya.

Pendudukan Jepang

Pendudukan oleh Jepang pasca Perang Dunia kedua membangkitkan semangat untuk merdeka bagi Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sudah terlepas dari cengkraman Belanda yang menindas bangsa Indonesia. Bahkan pada tahun 1942, Jepang menjanjikan pemerintahan bagi Indonesia apabila Indonesia bersedia membantu Jepang.

Pasca perjanjian yang disampaikan Jepang kepada Ir. Soekarno, Jepang kemudian membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada bulan Maret 1945.
Setelah mengalami perundingan yang cukup panjang, BPUPKI yang sebelumnya hanya berfungsi mempersiapkan saja berubah menjadi PPKI yang menjadi awal pembentukan NKRI.

Sebelum kemerdekaan yang dijanjikan oleh Indonesia, Jepang mengalami kekalahan yang memaksa mereka harus mengundur penyerahan kemerdekaan hingga 24 Agustus 1945, hal ini dikemukakan oleh Jenderal Terauchi pada pertemuannya dengan Soekarno dan Hatta pada 9 Agustus 1945.

Namun demikian para golongan muda tidak sabar lagi untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, sepulangnya Soekarno dan Hatta ke Indonesia para golongan muda merencanakan penculikan kepada Soekarno dan Hatta untuk secepat mungkin mendeklarasikan kemerdekaan, dan akhirnya mereka (Soekarno-Hatta) dibawa ke Rengasdengklok dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia dinyatakan merdeka !.

Penutup

Pada pembahasan kali ini yang perlu dititikberatkan adalah negara – negara yang menjajah Indonesia, kalau dari awal kolonialisasi Indonesia secara keseluruhan maka dapat kita tarik kesimpulan hanya Portugis dan Belanda yang menjajah secara penuh Indonesia. Hal ini didasarkan pada analisa bahwa Portugis setekah tiba di Melaka, mereka melakukan invasi ke daerah lainnya di Indonesia, bahkan Portugis hampir menjajah selama 1 abad tepatnya 95 tahun di Indonesia.

Sedangkan Belanda sendiri telah menjajah Indonesia selama 350 tahun dan mengeksploitasi sumber daya alam maupun manusia sudah menjadi bukti yang nyata kolonialisasi mereka (Belanda) di wilayah Indonesia. Lain halnya Portugis yang hanya memfokuskan pengusaannya di wilayah Sulawesi Utara saja dan tidak mengekspansi wilayah lainnya yang pada saat itu sistem Kerajaan-nya masih kuat dan sulit ditaklukkan.

Sedangkan Jepang hanya beberapa saat di Indonesia dan tidak bermaksud menjajah secara langsung Indonesia. Dengan demikian kedua negara Eropa tersebut-lah yang menjadi penjajah ‘sebenarnya’ di bangsa Indonesia itu sendiri.

Source: http://www.gudangmateri.com/2011/05/negara-yang-menjajah-indonesia.html 

1.Munculnya Manusia
Menurut geologi,yaitu ilmu yang mempelajari kulit bumi,ruang lingkup waktu(scope) sejak terjadinya dunia sampai kini dibagi menjadi jaman-jaman sebagai berikut:
a. Azoikum (a=tidak,zoon=hidup),adalah zaman ketika belum ada kehidupan di bumi , berlangsung sekitar 2.500 juta hingga 1.200 juta tahun.Zaman ini dibagi menjadi dua yaitu archaikum dan pracambrium.
b. Palaeozoikum (paleos=purba atau tua),adalah zaman ketika di bumi terdapat kehidupan makhluk yang pertama atau tertua,berlangsung sekitar 540 juta hingga 360 juta tahun.Dibagi menjadi lima:
·         Cambrium,mulai ada kehidupan primitif
·         Silur,mulai ada kehidupan hewan bertulang belakang tua
·         Devon,mulai ada kehidupan binatang jenis amfibi tertua
·         Carbon,mulai ada binatang merayap
·         Perm,mulai ada hewan darat
c.Mesozoikum (meso=tengah),berlangsung sekitar 180 juta hingga 135 juta tahun.Dibagi menjadi tiga:
·         Trias,masa ini terdapat kehidupan ikan,amfibi,dan reptil.
·         Jura,terdapat reptil dan sebangsa katak
·         Calcium,terdapat burung-burung pertama dan tumbuhan berbunga.
d.Neozoikum (neo=baru),berlangsung sekitar 65 juta hingga 55 juta tahun,dibagi menjadi zaman tertier dan zaman kwarter.
Zaman tertier dibagi menjadi empat:
*Oligosen
*Miosen
*Pliosen
Zaman kwarter dibagi menjadi:
· Pleistosen atau zaman diluvium
· Holosen atau zaman aluvium
2.Teori tentang Proses Perkembangan Manusia
Sistem yang dianut dalam penggolongan makhluk hidup adalah sistem berdasarkan evolusi.Bukti-bukti evolusi yang ditinggalkan tidak semuanya akan tersingkap,dan yang telah tersingkap umumnya tidak lengkap dan bersifat fragmentaris.Banyak masalah yang belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.Karena itu tak ada satu teori yang seluruhnya benar dan satu klasifikasi yang tak dapat dibantah.Sementara itu ilmu pengetahuan terus berkembang,temuan-temuan baru diperoleh,teori-teori lama ada yang gugur.Dengan ini apa yang dikemukakan para ahli adalah hal-hal yang tidak boleh dianggap kebenaran mutlak,termasuk hal-hal yang belum mantap diterima tetapi lebih meyakinkan daripada teori lama.Evolusi manusia tidak berarti manusia berasal dari monyet.Pada abad ke-19 Darwin-Wallace mencetuskan pola pikir bahwa suatu takson tidak statis tetapi dinamis melalui masa yang panjang dan bahwa semua makhluk hidup berkerabat.Dalam bukunya The Origin of Species Darwin mengemukakan bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa silam,dan evolusi terjadi karena seleksi alam.
3.Evolusi Manusia
Dalam proses berkembang biak,gen dari kedua orang tua menurun kepada anaknya,sehingga terjadi kombinasi gen baru.Dalam satu populasi,gen dan frekuensinya tidak berubah,kecuali ada faktor evolusi.Faktor tersebut yaitu mutasi,seleksi alam,arus gen,dan perubahan frekuensi gen.
Mutasi adalah perubahan gen atau kromosom.Seleksi alam adalah pengaruh perubahan alam terhadap gen-gen.Arus gen adalah mengalirnya gen ke ke dalam atau keluar suatu populasi.Perubahan frekuensi gen adalah perubahan gen secara rambang dalam populasi kecil.Proses evolusi yang banyak terjadi adalah mikroevolusi,yaitu perubahan frekuensi gen dalam ukuran kecil di bawah tingkat spesies.
4.Beberapa Proses Penting dalam Evolusi Manusia
Evolusi manusia menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting.Perubahan-perubahan tersebut yaitu:
a.Sikap tubuh dan cara bergerak secara tegak.Sikap tegak menimbulkan akibat lebih lanjut,seperti terbebasnya anggota tubuh bagian atas dari tugas menanggung beban berat badan dan bergerak.
b.Evolusi kepala,berkaitan dengan evolusi muka dan terutama evolusi otak.
c.Perkembangan biososial,meliputi tiga hal penting,yaitu pembuatan alat,organisasi sosial,dan komunikasi dengan bahasa.
5.Proses Terbentuknya Masyarakat
J.Lubbock, J.J.Bachofen,J.F.McLennan, dan G.A.Wilken,berpendapat bahwa terbentuknya masyarakat manusia melalui beberapa fase perkembangan.
1. Pada fase pertama,manusia hidup sebagai kawanan berkelompok,laki-laki dan perempuan saling kawin dan menghasilkan keturunan tanpa ikatan.;Keluarga inti (nuclear family)sebagai inti masyarakat belum ada.Kondisi ini dinamakan promiskuitas.
2. Fase kedua mulai timbul kesadaran di kalangan manusia akan adanya hubungan antara si ibu dengan anak-anaknya.Ibu berperan sebagai kepala keluarga,sehingga timbul kekeluargaan matrilineal.
3. Fase ketiga laki-laki tidak puas dengan keadaan ini,kemudian mengambil calon isteri dari kelompok lain dan membawa ke kelompoknya sendiri.Keturunan yang dilahirkan tetap berada di kelompok laki-laki.Timbullah suatu keluarga dengan ayah sebagai kepala keluarga.Fase terakhir terjadi karena ketika perkawinan di luar kelompok berubah menjadi endogami karena berbagai sebab.Mengakibatkan anak-anak dari perkawinan tersebut menjadi berhubungan langsung dengan ayah maupun ibunya.Timbulah keluarga parental.
B.Periodisasi Perkembangan Biologis dan Budaya Manusia serta Masyarakat Purba di Indonesia
1.Periodisasi Zaman Nirkela Indonesia
Pembagian nirleka mulanya diajukan oleh seorang Denmark bernama C.J.Thomsen,sekitar tahun 1836.Gagasan itu dijadikan konsep yang dikenal sebagai Three Age System atau sistem tiga zaman,yang diterapkan untuk zaman nirleka Eropa.Zaman nirleka dibagi menjadi:zaman batu,zaman perunggu,dan zaman besi.Kemudian dikembangkan lagi oleh J.A.Brown pada tahun 1892 dengan membagi zaman nirleka menjadi lima bagian yaitu:zaman palaeolitik,zaman neolitik,zaman perunggu,zaman besi.
Konse3p periodisasi juga diterapkan untuk zaman nirleka Indonesia yang mula-mula di pelopori oleh P.V.Van Stein Callenfes(Ia dijuluki sebagai bapak Prasejarah Indonesia),dilanjutkan oleh VonHeine Geldern,Van der hoop,serta van Heekeren.Pakar arkeologi Indonesia,Dr.R.Soekmono membuat periodisasi zaman nirleka Indonesia,ia membagi nirleka Indonesia menjadi zaman batu dan zaman logam.
BAB 7 REKONSTUKSI DAN PETA PROSES PERKEMBANGAN BIOLOGIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
A.Jenis Manusia Purba di Indonesia
Menurut Prof.Dr.T.Jacob,yang dimaksud manusia purba dalah manusia yang telah memfosil/punah.Ciri-ciri biologis manusia yang pokok adalah berdiri tegak dan otak yang besar.Penelitian tentang manusia purba dibagi menjadi 3 tahap.
1.    Tahap I antara 1889-1909,oleh Eugene Dubois dan Ny.Selenka di Trinil.
2.    Tahap II antara 1931-1941.oleh C.Ter Haar,Opernoorth, dan Von Koenigswald di Ngandong (Blora) , Mojokerto,dan Sangiran.
3.    Tahap III dimulai sejak 1952 sampai sekarang,yang sebagian besar dilakukan di daerah Sangiran.
·         Kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia dan hanya dimiliki oleh manusia.Karena itu penyebaran manusia selalu disertai penyebaran kebudayaanya.Dengan kata lain,jalur penyebaran budaya mengikuti jalur penyebaran manusianya.
·         Perkakas yang digunakan manusia mencerminkan pola kehidupannya.Dengan alat-alat terbuat dari batu tanpa proses pembuatan yang berarti,manusia purba hidup dengan cara berburu dan meramu dan tidak mungkin melakukan kegiatan bercocok tanam.Ketergantungan kepada alam masih sangat besar.
·         Manusia purba paling primitif yang fosilnya pernah di temukan di Indonesia adalah Megantropus palaeojavanicus
·         Manusia purba senang tinggal di daerah dekat dengan smber air karena daerah seperti itu banyak tersedia bahan makanan
·         Pendukung kebudayaan pacitan adalah Pithecantropus erectus
·         Yang termaksud kebudayaan palaeolitikum adalah kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong
·         Alat-alat kebudayaan yang terbuat dari tulang dan tanduk merupakan ciri khas kebudayaan Ngandong
·         Arti penting temuan fosil manusia purba di Jawa adalah berasal dari segala zaman pleistosen
·         Persebaran manusia purba dari Daratan Asia ke Indonesia terjadi ketika berlangsung zaman glasial
·         Di Malaysia dan Burma ditemukan alat kebudayaan seperti yang di temukan di Pacitan.Hal ini menunjukan bahwa terdapat kontak budaya antara Dataran Asia dengan Indonesia.


BAB 8 PERKEMBANGAN SOSIAL,EKONOMI,DAN BUDAYA MANUSIA PURBA
A.Beda Ciri-Ciri Masyarakat Berburu dan Masyarakat Menetap
1.Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan
a.Ciri-ciri sosial
1.Tahun 1953 Von Koenigswald menemukan kapak perimbas atau kapak genggam,di daerah Pacitan,Sukabumi,Ciamis,Gombong,Bengkulu,Lahat(Sumatra Selatan).Karena penelitian tersebut mula-mula di daerah Pacitan maka di namakan kebudayaan Pacitan.
2.Alat serpih
Berbentuk sederhana,kecil.Alat ini juga ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1934 di daerah Sangiran.
3.Alat-alat tulang
Tulang dipilih yang kuat.Alat-alat semacam ini di namakan kebudayaan Ngandong.
4.Kyokkenmoddinger
Yaitu peninggalan di daerah Sumatra Timur Laut, antara Lansa di Aceh dan Medan. Kyokken artinya dapur, modding artinya sampah. Penelitian dilakukan oleh Dn. P. V. Van Stein Callenvens pada tahun 1925.
5.Abis saus roche
Penelitian dilakukan oleh Van Stein Callenvens di gua Lawa dekat Sampung antara tahun 1928-1931.
Ciri-ciri sosial masyarakatnya:
1. Hidup dalam kelompok-kelompok kecil
2. Hidup mengembara
3. Mencari makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-tumbuhan liar di tepi sungai atau danau.
4. Kelompok-kelompok lainnya yang tiggal di daerah pantai. Mereka mencari binatang kerang sebagai makanannya. Kulit-kulit kerang menjadi menumpuk seperti bukit yang keras.
5. Kemungkinan kematian karena kecelakaan atau karena diterkam binatang buas sangat besar, sehingga pertumbuhan penduduk sangat kecil.
b. Ciri-ciri Budaya
1. Hidup dalam kelompok kecil. Sudah mempunyai cara pembagian kerja.
2. Ruang gerak dibatasi oleh sungai-sungai besar, danau-danau, serta hutan-hutan lebat dengan binatang buas berkeliaran.
3. Mula-mula bisa membuat rakit. Lama-kelamaan mereka bisa membuat perahu.
4. belum mengenal cara memasak makanan, satu-satunya cara hanya dengan membakar.
5. sudah mengenal perhiasan yang sangat primitif yaitu dengan cara merangkai kulit-kulit kerang sebagai kalung.
·         Tidak hanya alat-alat pendukung kehidupan sehari-hari yang ditemukan dari masyarakat prasejarah Indonesia. Alat-alat kepercayaan juga ternyata sudah dikenal.
·         Temuan-temuan itu menunjukkan sudah adnya kesadaran akan adnya sesuatu diluar perhitungan manusia. Kesadaran akan adanya kekuatan gaib yang menjadi dasar-dasar kepercayaan. Salah satu wujudnya adalah bentuk-bentuk penguburan orang yang sudah meninggal, serta barang-barang apa saja yang dijadikan bekal bagi yang meninggal.
·         Perkembangan taraf kehidupan manusia purba pada awalnya masih dalam taraf food gathering, sebab pola pikirnya masih sederhana.
·         Kebudayaan Pacitan yang menjadi milik manusia purba berupa kapak perimbas.
·         Di daerah Ngandong ditemukan alat-alat yang terbuat dari tulang atau tanduk rusa yang dipergunakan untuk pemotong daging hasil buruan
·         Zaman logam di Indonesia memberi indikasi bahwa telah mengenal teknologi baru,yaitu teknik melebur biji logam
·         Tugu batu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan menjadi lambang arwah nenek moyang disebut menhir.
SuSumber:http://www.blogsyarif.co.cc/2011/10/proses-perkembangan-manusia-purba-di.html

S