Senin, 13 Februari 2012


Praktik suap di Indonesia sepertinya sudah semakin memprihatinkan. Dalam Bribe Payer Index (BPI) atau indeks pembayaran suap pada 2011 yang dilakukan Transparency International, Indonesia menempati empat negara yang melakukan tindak suap terbanyak di dunia.

"Indonesia pada 2011 memiliki BPI sebesar 7,1 (dari rata-rata 7,8). Indeks ini menempatkan Indonesia pada peringkat 25 dari 28 negara," kata Frenky Simanjuntak, Kepala Departement Economic Government Transparency International Indonesia (TII) dalam jumpa pers di kantor TII, Kamis (3/11).
Frenky menjelaskan indeks dengan nilai kecil menunjukkan negara tersebut selalu melakukan suap dan sebaliknya nilai tinggi menunjukkan negara dengan tidak pernah melakukan suap. Pada BPI 2011 ini, Indonesia memiliki indeks sebesar 7,1. Posisi ini masih lebih baik dari Meksiko dengan nilai 7,0, lalu Cina dengan 6,5 dan Rusia menempati posisi paling bawah dengan indeks 6,1.
Survei ini dilakukan terhadap 3.016 responden yang berasal dari kelompok bisnis yang tersebar di 30 negara di seluruh dunia. Responden akan ditanyakan bagaimana frekuensi atau kecenderungan dalam melakukan praktik suap di 28 negara yang dilakukan survei.
Hasil survei tersebut, lanjutnya, mengindikasikan praktik suap di Indonesia relatif berpotensi biaya yang tinggi akibat seringnya pengusaha melakukan suap. Hal ini diperparah dengan lemahnya UU tindak pidana korupsi di Indonesia.

Jumlah Pulau Di Indonesia Menyusut - Selama ini kita mengetahui bahwa jumlah pulau di Indonesia ada 17.000 pulau lebih. Ternyata Indonesia saat ini hanya mempunyai 13.000 an pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.


Jumlah tepatnya adalah 13.466 pulau, seperti yang diketahui berdasarkan survei geografi dan toponimi yang berakhir pada 2010. Hasilnya telah dilaporkan kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Jumlah pulau itu hingga kini belum disahkan melalui peraturan pemerintah. Padahal, ini memiliki implikasi sangat besar pada banyak aspek. Demikian dikemukakan Kepala Badan Informasi Geospasial (dulu Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional atau Bakorsurtanal) Asep Karsidi seperti dikutip dari National Geograpic, Jumat (10/2).
Menurut Asep yang juga menjadi Sekretaris Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, jumlah 17.508 pulau itu diperoleh karena Gosong dimasukkan sebagai pulau. Padahal. Gosong hanya gundukan pasir atau terumbu karang yang muncul saat air surut dan tenggelam saat pasang naik air laut. Adapun definisi pulau oleh PBB adalah obyek yang masih tampak saat air laut pasang.
Jumlah pulau itu, menurut Asep, diperoleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi yang melakukan survei mulai 2007 hingga 2010. Jumlah tersebut berdasarkan inventarisasi dan verifikasi nama pulau serta penetapan koordinat tiap pulau dengan global positioning system.
Daftar nama rupabumi (gasetir) pulau di Indonesia sejumlah 13.446 itu telah disampaikan kepada United Nations Groups of Experts on Geographical Names (UNGEGN) tahun lalu
.