Senin, 05 Maret 2012


 Jakarta:Yayasan Perguruan Buddhis Bodhicitta berjanji akan menyerahkan guru Marini kepada kepolisian. Marini, pengendara Avanza warna silver, BK 1272 VQ, menyeruduk 16 murid TK di perguruan tersebut, sempat diamankan pihak sekolah setelah mengalami depresi.
”Kami akan membawanya ke kantor polisi,” kata Rudi Rahman-wakil dari penyadang dana yayasan, kepada wartawan, Jumat 2 Maret 2012. Rudi mengungkapkan, Marini kepada rekannya mengungkapkan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya. ”Saya bertanggungjawab,” kata Rudi mengutip penuturan Marini.
Rudi mengatakan kondisi Marini dalam keadaan tertekan jiwanya atau depresi dan dilarikan ke rumah sakit. Tekanan itu terjadi setelah menyadari kendaraan miliknya menyebabkan 16 murid TK cedera. Pihak yayasan meminta kebijaksanaan kepolisian dalam memproses Marini. ”Seluruh biaya perobatan korban hingga sembuh akan kami tanggung,” kata Rudi.
Sumber Tempo di kepolisian menegaskan, Marini, 23 tahun, penduduk Jalan Beo, Medan, telah berada di markas Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Kota Medan. ”Dia (pengemudi) sudah dibawa ke Satlantas Polresta Medan,” kata sumber itu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Komisaris Besar Monang Situmorang hingga Jumat sore belum bisa dikonfirmasi. Wakil Kepala Polresta Medan, Ajun Komisaris Besar Pranyoto menyatakan, penyebab kecelakaan itu karena faktor kelalaian.
Sebanyak 16 siswa TK tertabrak kendaraan yang mundur saat sedang berolahraga di Medan. Mereka mengalami cidera dan harus dibawa ke rumah sakit.