Senin, 16 April 2012


Hidup di Indonesia artinya harus bersiap menghadapi bencana yang bisa datang setiap saat. Pada 12 April lalu, kita diingatkan lagi betapa gempa bisa datang tanpa diduga waktu tepatnya. Berdasarkan pengalaman gempa besar Aceh pada Desember 2004 lalu, penduduk sudah lebih sadar untuk mengevakuasi diri ke dataran tinggi, berjaga-jaga dari kemungkinan terjangan tsunami.

Meski gempa tak bisa diduga waktunya, namun para peneliti sudah memperkirakan akan terjadinya gempa besar (mega thrust) di Padang dengan 8,9 SR. 

Menurut ahli gempa dari Program Studi Geodesi Institut Teknologi Bandung Irwan Meilano, mega thrust di Sumatera adalah kawasan yang selama ini banyak dipelajari oleh peneliti gempa. Kawasan ini terbentuk ketika lempeng Indoaustralia menunjam lempeng Eurasia. 

Penunjaman ini menyimpan energi sangat besar yang bisa dilepaskan sewaktu-waktu sebagai gempa besar. Gempa 9 Skala Richter pada 2004 yang melanda Aceh merupakan megathrust yang berasal dari zona subduksi di pantai barat Aceh. Bahkan, gempa yang terjadi 12 April lalu ia perkirakan akan mempercepat terjadinya gempa mega thrust di Padang.

Dalam daftar 10 gempa terdahsyat yang pernah terjadi sejak 1900 sampai sekarang, Indonesia mendominasi dengan tiga gempa besar dan dengan jumlah korban yang banyak pula.

Artinya, tinggal di Indonesia yang merupakan kawasan rawan gempa seharusnya menjadikan kita lebih siap menghadapi bencana ini. Bukan hanya kesiapan pemerintah dalam urusan infrastruktur yang jadi sorotan, tapi bagaimana kita sendiri bisa mengkondisikan diri untuk tetap tenang, mencari tempat aman, dan menyelamatkan diri saat bencana terjadi.

Kita bisa berdoa, namun itu tidak cukup. Ada hal-hal yang secara manusiawi bisa kita siapkan untuk meminimalkan terjadinya korban jiwa. Apakah kita sudah melatih anak-anak sampai orangtua untuk mengevakuasi diri untuk persiapan jika bencana terjadi seperti di Jepang?

Apakah kita sudah memiliki kotak darurat berisi P3K, perlengkapan makanan serta minuman, yang bisa dibawa sewaktu-waktu saat gempa? Atau jangan-jangan malah kita tidak tahu apa yang harus dibawa ketika evakuasi darurat saat gempa? Dan tahukah kita ke mana harus menyelamatkan diri saat gempa? Seberapa sering kita melakukan latihan evakuasi?

Lalu, apa lagi menurut Anda yang bisa kita siapkan untuk selalu siaga menghadapi bencana gempa yang bisa datang sewaktu-waktu?

Pembunuhan, ilustrasi
Aparat kepolisian akan segera memeriksa kejiwaan seorang bapak berinisial 'M' yang diduga telah membunuh putri kandungnya sendiri. 'M' tega membunuh putri kandungnya 'T' yang masih berusia lima tahun.
Warga Dusun Krajan, Kecamatan Telagasari, Karawang ini diduga frustasi karena terlilit utang. Sehingga, 'M' tega membunuh 'T' yang merupakan anak kandungnya sendiri.
Kapolres Karawang, AKBP Arman Achdiat, menyatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap 'M' untuk memudahkan penyelidikan dan mengetahui motif pembunuhan. "Apa motif pembunuhannya atau ada latar belakang lain sampai seorang bapak itu tega membunuh anaknya sendiri," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, 'M' yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu diduga nekad menghabisi nyawa putri kandungnya karena frustasi setelah dililit banyak utang. 'M' diduga membunuh putrinya sendiri dengan menggunakan pisau daging. 'T' ketika itu sedang terlelap tidur.
Usai menghabisi nyawa anaknya, 'M' langsung memanggil sejumlah tetangganya. Dia memintai tetangga uang senilai Rp 50.000 untuk membeli kain kafan.
"Saat itu, tetangganya yang memenuhi panggilan pelaku sempat diancam dibunuh. Kemudian pelaku menyuruh Bukhori (seorang tetangganya) membeli kain kafan. Tetapi, Bukhori tidak pergi ke pasar untuk membeli kain kafan. Dia malahan melapor kejadian itu ke Polsek Telagasari," kata Kapolsek Telagasari, AKP Syafari.

Pemerintah India menegaskan akan membahas masalah penahanan bintang Bollywood Shah Rukh Khan di bandara New York dengan pemerintah AS dan menjelaskan kepada Washington bahwa "kebijakan penahan dan permintaan maaf" tidak bisa biarkan.
Menteri Luar Negeri India S.M Krishna telah meminta Duta Besar India untuk AS Nirupama Rao untuk membahas masalah itu dengan pemerintah AS, jelas seorang sumber dari Kementerian Luar Negeri India.
Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan Amerika untuk melakukan penahanan dan kemudian melakukan permintaan maaf tidak bisa dibiarkan terus berlangsung.
SRK ditahan di bandara White Plains, New York selama dua jam ketika dia tiba untuk mengunjungi Univesitas Yale, di mana dia dihormati sebagai Chubb Fellow. Aktor tampan tersebut ditahan oleh pihak berwenang imigrasi, diizinkan untuk pergi setelah tuan rumahnya turun tangan dan membahas masalah tersebut dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri di Washington, menurut seorang sumber.